Menindaklanjuti pidato Powell di Jackson Hole, para investor di Wall Street telah meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga secepatnya pada bulan September. Namun, pasar mungkin menghadapi kenyataan yang keras—semuanya bergantung pada laporan mendatang tentang inflasi dan pekerjaan.
Optimisme Pasar: Saham Melonjak, Dolar Jatuh
Segera setelah Powell menyarankan bahwa biaya pinjaman yang tinggi sedang membebani pasar tenaga kerja dan bisa membenarkan pemotongan suku bunga, pasar langsung bereaksi:
🔹 Saham melonjak,
🔹 Hasil obligasi turun,
🔹 Futures memperkirakan kemungkinan 75% untuk pemotongan 25 basis poin.
Bagi Wall Street, ini adalah dorongan kepercayaan baru, meskipun Powell menjelaskan bahwa ini adalah kemungkinan, bukan janji—sesuatu yang bergantung pada data.
Dua Laporan yang Akan Memutuskan
The Fed akan memantau dua rilis kunci dengan seksama:
🔹 5 Sep – Laporan pekerjaan bulan Agustus,
🔹 11 Sept – Indeks Harga Konsumen (CPI).
Jika data menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan inflasi tetap tinggi, Fed mungkin akan menunda pelonggaran. Analis di Bank of America telah memperingatkan bahwa langkah awal dapat terbukti sebagai kesalahan kebijakan.
Fed Terbagi, Trump Menekan
Perpecahan semakin berkembang di dalam Fed itu sendiri. Beberapa pejabat, seperti Alberto Musalem (St. Louis), berpendapat bahwa inflasi masih terlalu "lengket." Yang lain, seperti Susan Collins (Boston), menekankan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Menambah tekanan adalah Donald Trump, yang telah lama mengkritik Powell dan sekarang menuntut agar suku bunga dipotong menjadi hanya 1%. Trump juga mendorong agar sekutunya Stephen Miran bergabung dengan Dewan Fed—sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi keputusan September.
Keseimbangan yang Rapuh
Saat ini, Wall Street menikmati gelombang optimisme, tetapi kenyataannya lebih rumit. The Fed harus melindungi lapangan kerja tanpa memicu kembali inflasi. Powell telah berulang kali menekankan bahwa bank sentral akan bertindak hanya berdasarkan data.
Pesan kepada para investor jelas: taruhan pada pemotongan suku bunga di bulan September tetap berisiko hingga angka yang konkret muncul.
Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang semua hal penting di dunia cryptocurrency!
Pemberitahuan:
,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini dimaksudkan hanya untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman-halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.”
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Wall Street Bertaruh pada Pemotongan Suku Bunga September, Tapi Data Kunci Akan Menentukan
Menindaklanjuti pidato Powell di Jackson Hole, para investor di Wall Street telah meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga secepatnya pada bulan September. Namun, pasar mungkin menghadapi kenyataan yang keras—semuanya bergantung pada laporan mendatang tentang inflasi dan pekerjaan.
Optimisme Pasar: Saham Melonjak, Dolar Jatuh Segera setelah Powell menyarankan bahwa biaya pinjaman yang tinggi sedang membebani pasar tenaga kerja dan bisa membenarkan pemotongan suku bunga, pasar langsung bereaksi:
🔹 Saham melonjak,
🔹 Hasil obligasi turun,
🔹 Futures memperkirakan kemungkinan 75% untuk pemotongan 25 basis poin. Bagi Wall Street, ini adalah dorongan kepercayaan baru, meskipun Powell menjelaskan bahwa ini adalah kemungkinan, bukan janji—sesuatu yang bergantung pada data.
Dua Laporan yang Akan Memutuskan The Fed akan memantau dua rilis kunci dengan seksama:
🔹 5 Sep – Laporan pekerjaan bulan Agustus,
🔹 11 Sept – Indeks Harga Konsumen (CPI). Jika data menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan inflasi tetap tinggi, Fed mungkin akan menunda pelonggaran. Analis di Bank of America telah memperingatkan bahwa langkah awal dapat terbukti sebagai kesalahan kebijakan.
Fed Terbagi, Trump Menekan Perpecahan semakin berkembang di dalam Fed itu sendiri. Beberapa pejabat, seperti Alberto Musalem (St. Louis), berpendapat bahwa inflasi masih terlalu "lengket." Yang lain, seperti Susan Collins (Boston), menekankan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat. Menambah tekanan adalah Donald Trump, yang telah lama mengkritik Powell dan sekarang menuntut agar suku bunga dipotong menjadi hanya 1%. Trump juga mendorong agar sekutunya Stephen Miran bergabung dengan Dewan Fed—sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi keputusan September.
Keseimbangan yang Rapuh Saat ini, Wall Street menikmati gelombang optimisme, tetapi kenyataannya lebih rumit. The Fed harus melindungi lapangan kerja tanpa memicu kembali inflasi. Powell telah berulang kali menekankan bahwa bank sentral akan bertindak hanya berdasarkan data. Pesan kepada para investor jelas: taruhan pada pemotongan suku bunga di bulan September tetap berisiko hingga angka yang konkret muncul.
#Powell , #WallStreet , #FederalReserve , #Inflation , #markets
Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang semua hal penting di dunia cryptocurrency! Pemberitahuan: ,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini dimaksudkan hanya untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman-halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.”