Produk Web3 harus fokus pada aktivasi pengguna yang sudah ada, bukan mengejar adopsi massal secara buta.

Saat pasar lesu, orang sering menyalahkan kurangnya arus masuk pengguna Web2. Argumen yang disebut "adopsi massal" ini berpendapat bahwa cryptocurrency dan produk Web3 perlu memenuhi kebutuhan pengguna umum yang tidak berorientasi pada keuntungan. Namun, pandangan ini sebenarnya kurang memiliki dasar logika.

Siapakah "Masyarakat" yang sebenarnya?

Kita perlu terlebih dahulu menjelaskan definisi "publik". Ini bukan sekadar kelompok pengguna Web2 yang umum, melainkan sekelompok individu dengan kebutuhan tertentu. Nilai inti dari cryptocurrency terletak pada tanpa izin, yang terutama ditujukan kepada mereka yang ingin melampaui batasan bank, pemerintah, dan perusahaan besar. Sebagian orang ini biasanya memiliki kesadaran arbitrase dan kecenderungan anti-establishment, yang dapat diringkas sebagai pola pikir "pedagang".

Mereka tidak selalu terlibat dalam aktivitas bisnis atau memiliki kekayaan yang melimpah, tetapi seringkali merupakan kelompok minoritas dalam masyarakat. Tipe orang seperti ini lebih cenderung untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya seperti waktu, energi, dan jaringan mereka untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, meraih keuntungan secara alami menjadi tujuan utama mereka.

Kita mungkin sudah mencapai adopsi massal

Berdasarkan estimasi data pendapatan global dan jumlah pengguna cryptocurrency, kita mungkin sudah mendekati kapasitas pasar cryptocurrency yang sebenarnya. Bagi orang-orang yang berpendidikan menengah ke atas, masih belum mendengar tentang Bitcoin pada tahun 2024 adalah hal yang mengejutkan. Oleh karena itu, melanjutkan pencarian untuk apa yang disebut "adopsi massal" mungkin tidak realistis.

Memperhatikan pasar yang ada dan pengguna frekuensi tinggi

Berdasarkan pengalaman industri perjudian, pertumbuhan keseluruhan industri sangat bergantung pada tingkat inflasi global. Hal yang sama berlaku untuk industri cryptocurrency. Jika kinerja buruk di tahun tertentu, penyebabnya mungkin bukan kurangnya pengguna baru, tetapi penurunan frekuensi partisipasi dan jumlah investasi dari pengguna yang ada.

Oleh karena itu, fokus pengembangan industri cryptocurrency harus pada pengembangan pengguna frekuensi tinggi dan investor besar. Proses ini mirip dengan kasino yang menarik dan mempertahankan pelanggan tetap dan pelanggan VIP.

Dari "adopsi massal" ke "akses massal"

Daripada mengejar "adopsi besar-besaran", lebih baik beralih ke pemikiran "akses besar-besaran". Seperti kasino yang tidak akan mengubah esensinya untuk memenuhi orang biasa, industri cryptocurrency juga harus menetapkan posisinya dengan jelas: ini adalah platform yang memungkinkan orang untuk menghasilkan uang.

Kita perlu memberikan kesempatan kepada "pedagang" di seluruh dunia untuk mencoba menghasilkan keuntungan, dengan syarat mereka bersedia belajar dan mematuhi aturan industri ini. Peserta yang sukses akan menjadi pengguna frekuensi tinggi, sementara yang berkinerja terbaik mungkin akan masuk ke "Ruang VIP".

Perkembangan industri harus fokus pada bagaimana melibatkan lebih banyak orang dalam "ujian" ini, bagaimana membuat proses partisipasi lebih cepat dan lebih beragam, serta bagaimana meningkatkan total investasi dan memperpanjang durasi permainan. Pada saat yang sama, juga harus memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mendapatkan pengakuan identitas dan kebanggaan, seperti melalui NFT dan cara lainnya.

Kesimpulan

Konsep "akses terbuka besar-besaran" dapat menjadi logika inti dalam mengevaluasi proyek dan merumuskan strategi pertumbuhan. Ini membantu menjelaskan mengapa meme coin, inskripsi, dan beberapa blockchain publik lebih populer, dibandingkan dengan beberapa proyek yang lebih disukai oleh modal ventura. Di saat yang sama, ini juga menjelaskan mengapa sumber daya pengembang lebih langka dan lebih penting daripada pengguna biasa.