Baru-baru ini, produk token ekuitas yang diluncurkan oleh Robinhood menarik perhatian regulator. Perkembangan ini berasal dari peringatan OpenAI kepada investor, yang menyatakan bahwa "Token OpenAI" di platform Robinhood tidak terkait dengan perusahaan dan tidak mewakili kepemilikan nyata.
Bank Sentral Lithuania sebagai regulator utama Robinhood di Eropa, telah melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Juru bicara bank tersebut, Giedrius Šniukas, mengatakan kepada CNBC bahwa mereka sedang mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait untuk menilai legalitas dan kepatuhan produk token saham yang diterbitkan oleh Robinhood terkait OpenAI dan SpaceX.
Robinhood sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan jaringan blockchain lapisan dua sendiri, untuk mendukung penerbitan produk sekuritas token di wilayah Uni Eropa. Perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan lebih dari 200 produk token dari saham dan ETF AS untuk investor Eropa. Namun, yang menjadi kontroversi utama adalah peluncuran "Token Ekuitas Pribadi" mereka, yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang belum terdaftar, seperti OpenAI dan SpaceX.
Peristiwa ini menyoroti tantangan regulasi di bidang persilangan antara mata uang kripto dan pasar keuangan tradisional. Seiring dengan munculnya produk keuangan inovatif, badan pengatur dihadapkan pada dilema bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan investor. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati saat berpartisipasi dalam produk keuangan baru, dan untuk sepenuhnya memahami risiko yang terkait.
Di masa depan, perusahaan fintech seperti Robinhood mungkin perlu lebih memperhatikan komunikasi dengan regulator saat meluncurkan produk inovatif, untuk memastikan kepatuhan produk dan menghindari terjadinya sengketa serupa. Sementara itu, peristiwa ini juga mungkin mendorong regulator untuk mempercepat penyusunan aturan konkret terkait produk keuangan baru seperti sekuritas yang ter-token.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, produk token ekuitas yang diluncurkan oleh Robinhood menarik perhatian regulator. Perkembangan ini berasal dari peringatan OpenAI kepada investor, yang menyatakan bahwa "Token OpenAI" di platform Robinhood tidak terkait dengan perusahaan dan tidak mewakili kepemilikan nyata.
Bank Sentral Lithuania sebagai regulator utama Robinhood di Eropa, telah melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Juru bicara bank tersebut, Giedrius Šniukas, mengatakan kepada CNBC bahwa mereka sedang mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait untuk menilai legalitas dan kepatuhan produk token saham yang diterbitkan oleh Robinhood terkait OpenAI dan SpaceX.
Robinhood sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan jaringan blockchain lapisan dua sendiri, untuk mendukung penerbitan produk sekuritas token di wilayah Uni Eropa. Perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan lebih dari 200 produk token dari saham dan ETF AS untuk investor Eropa. Namun, yang menjadi kontroversi utama adalah peluncuran "Token Ekuitas Pribadi" mereka, yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang belum terdaftar, seperti OpenAI dan SpaceX.
Peristiwa ini menyoroti tantangan regulasi di bidang persilangan antara mata uang kripto dan pasar keuangan tradisional. Seiring dengan munculnya produk keuangan inovatif, badan pengatur dihadapkan pada dilema bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan investor. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati saat berpartisipasi dalam produk keuangan baru, dan untuk sepenuhnya memahami risiko yang terkait.
Di masa depan, perusahaan fintech seperti Robinhood mungkin perlu lebih memperhatikan komunikasi dengan regulator saat meluncurkan produk inovatif, untuk memastikan kepatuhan produk dan menghindari terjadinya sengketa serupa. Sementara itu, peristiwa ini juga mungkin mendorong regulator untuk mempercepat penyusunan aturan konkret terkait produk keuangan baru seperti sekuritas yang ter-token.